A.
Pengertian Digital Cinema
Sinema digital adalah penggunaan teknologi digital
untuk mendistribusikan dan menayangkan gambar bergerak, sebuah sistem yang
lengkap dimana meliputi seluruh rantai produksi film dari akuisisi yang
berhubungan dengan kamera digital. Sebuah film dapat didistribusikan lewat
perangkat keras, piringan optik atau satelit serta ditayangkan menggunakan
proyektor digital alih-alih proyektor film konvensional. Seorang sutradara
film, George Lucas, mengatakan bahwa film yang berkembang pada abad ke 19
adalah hasil perkembangan fotografi yang menggunakan pita seluloid yang
befungsi untuk menangkap dan merekam gambar.
Bila dilihat sinema digital hanya berbeda dengan
sinema konvensional , disini dilihat juga dalam hal visualisasi dan suara .
Visualisasi sinema digital berbentuk garis-garis sementara untuk sinema
konvensional yang menggunakan media pita seluloid , memiliki struktur
visualisasi berupa titik-titik . Untuk kualitas suara , sinema digital hanya
dapat memberi kualitas suara stereo . Sementara sinema konvensional , memiliki
kualitas suara dolby surround .
Contohnya yaitu Film. Digital cinema mengacu pada
penggunaan teknologi digital untuk mendistribusikan dan proyek film. Sebuah
film bisa didistribusikan melalui hard drive, optical disk (seperti DVD) atau
satelit dan diproyeksikan menggunakan proyektor digital bukan proyektor film
konvensional. bioskop digital adalah berbeda dari televisi definisi tinggi dan,
khususnya, tidak tergantung pada menggunakan standar televisi atau HDTV, rasio
aspek, atau tingkat frame. proyektor digital mampu resolusi 2K mulai
menggunakan pada tahun 2005, dan sejak tahun 2006, laju pertumbuhan ekonomi
telah mempercepat (2K mengacu pada gambar dengan resolusi 2.048 piksel
horizontal).
B.
Cara Pendistribusian
Untuk
pendistribusian sebuah film, idealnya produser/rumah produksi mengirim materi
ke server bioskop pada waktu dan tempat yang ditentukan lewat jaringan satelit.
Namun sayangnya, karena keterbatasan infrastruktur, sampai sekarang materi film
dikirim secara fisik dalam bentuk hard disk portable ke bioskop tujuan dan
kemudian datanya ditransfer ke server bioskop.
Materi film
itu baru bisa ditayangkan bila dimasukkan nomor seri khusus ke dalam sistem
proteksi isi, pengacakan, dan penandaan khusus yang menempel pada materi film
digital itu. Teknologi sistem proteksi isi ini disebut Key Delivery Message
(KDM). Dengan KDM, materi film digital hanya bisa dibuka dengan nomor seri
khusus pada waktu dan di tempat yang sudah ditentukan. Apabila terjadi
pembajakan di bioskop, dengan alat khusus dapat dibaca watermark digital di
kopi bajakan sehingga dapat dilacak di bioskop mana dan kapan pembajakan
terjadi.
C.
Cara Pembuatan
Alat-alat yang dibutuhkan dalam
pembuatan film yaitu: Kamera, Proyektor, dan Sound System.
Pada Kamera,
tahun 2007, medium pengalihan paling umum bagi fitur yang ditayangkan secara
digital adalah pita film 35 mm yang dipindai dan diproses pada resolusi 2K
(2048×1080) atau 4K (4096×2160) lewat penengah digital . Kebanyakan fitur
digital saat ini sudah bisa merekam pada resolusi 1920x1080 menggunakan kamera
seperti Sony CineAlta , Panavision Genesis atau Thomson Viper . Kamera-kamera
baru seperti Arriflex D-20 dapat menangkap gambar dengan resolusi 2K dan kamera
bernama Red One keluaran perusahaan Red Digital Cinema Camera Company dapat
merekam dengan resolusi 4K . Penggunaan proyeksi 2K pada sinema digital telah
mencapai lebih dari 98 persen . Baru-baru ini perusahaan Dalsa Corporations
Origin mengembangkan kamera yang dapat merekam dengan resolusi 4K RAW . Selain
itu, ada jenis kamera lain yang dapat merekam dengan resolusi 5K RAW seperti
RED EPIC. Ada juga kamera yang dapat merekam dengan resolusi 3K RAW . jika
dilihat semakin jaman akan semakin lebih banyak lagi kamera yang mempunyai
resolusi lebih besar dan lebih canggih dalam pembuatannya dan untuk kebutuhan
sinema digital .
Selanjutnya
pada tahap proyektor. Untuk menayangkan sinema digital , diperlukan proyektor
yang berbeda dengan proyektor untuk menayangkan sinema konvensional .
Terdapat dua
jenis proyektor yang dapat digunakan untuk menayangkan sinema digital :
·
Proyektor DLP
Proyektor DLP
memiliki resolusi 1280×1024 atau setara dengan 1.3 megapiksel . Proyektor DLP
dikembangkan oleh perusahaan Texas Instrument. Ada tiga pabrik yang telah
memiliki lisensi untuk memproduksi teknologi sinema DLP yaitu Christie Digital
Systems, Barco, dan NEC . Christie yang telah lama berdiri sebagai pabrik
teknologi proyektor sinema konvensional, adalah pembuat proyektor CP2000
--bentuk dasar proyektor yang paling banyak tersebar secara global (total
kira-kira 5,500 unit). Barco meluncurkan seri DLP dengan resolusi 2K yang masih
kalah dengan proyektor sinema digital DCI. Barco juga merancang dan
mengembangkan produk proyektor dengan tingkat visualisasi berbeda bagi pembuat
film profesional. NEC memproduksi Starus NC2500S, NC1500C dan NC800C proyektor
2K bagi layar kecil, medium dan besar. NEC juga memproduksi sistem penyedia
sinema digital Starus dan alat-alat lain untuk menghubungkan dengan computer,
tape analog atau digital, penerima satelit, DVD dan lain-lain.
Disini dapat
dijelaskan bahwa NEC adalah pendatang baru dalam industri proyektor sinema
digital , Christie adalah pemain utama dalam pasar Amerika Serikat. Sedangkan
Barco memimpin pasar Eropa dan Asia.
·
Proyektor DCI
Proyektor DCI
memiliki dua jenis spesifikasi, yaitu 2K (2048×1080) atau setara 2.2 MP pada 24
atau 48 bingkai dan 4K (4096×2160) atau setara dengan 8.85 MP pada 24 bingkai
per detik .
Teknologi
penayangan sinema digital lainnya dibuat oleh perusahaan Sony dan diberi label
teknologi "SXRD" . Proyektor-proyektor SXRD seperti SRXR210 dan
SRXR220 , menawarkan resolusi 4096x2160 (4K) dan memiliki piksel empat kali
lebih banyak dari pada proyektor 2K . Proyektor sinema digital Sony juga
memiliki harga yang kompetitif dengan proyektor DLP 2 K yang memiliki resolusi
lebih rendah (2048x1080 atau setara dengan 2.2 megapiksel) .
Dengan sound
system terintegrasi dengan otomatisasi yang ada dan sistem suara , memberikan
kualitas gambar dan suara yang luar biasa menakjubkan . Dan Dolby Digital
Cinema memenuhi spesifikasi kunci DCI sambil memberikan operasi sederhana ,
kehandalan yang luar biasa , dan tingkat keamanan tertinggi dalam bisnis .
Sistem ini server digital pertama untuk mencapai Federal Information Processing
Standards (FIPS) Tingkat 3 sertifikasi , memastikan tingkat tertinggi
perlindungan anti pembajakan sebagaimana ditentukan oleh DCI .
D.
Apa itu TV Straming?
TV streaming
adalah suatu layanan acara televisi yang ditayangkan melalui halaman web.
TV streaming
bisa disebut juga sebagai TV internet dengan menggunakan teknik streaming,
yaitu cara penayangan langsung sebuah data multimedia dari server penyedia
layanan ke komputer pribadi kita. Semakin cepat koneksi internet yang kita
gunakan, maka TV streaming akan semakin cepat dan lancar.
TV streaming
adalah tayangan video yang berkonsep, selalu diperbarui terus menerus (update),
tidak statis, mengikuti perkembangan peristiwa yang terjadi di dunia, dan dapat
diakses oleh publik secara bebas. Untuk bisa terakses dengan TV streaming pada
komputer pribadi, gunakan koneksi internet broadband berlangganan. TV streaming
juga disebut television on the desktop, televison over IP, atau television
protokol internet.
TV streaming
menjadi salah satu alternatif lain masyarakat menonton siaran TV secara online.
Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi internet dan komunikasi, masyarakat
dapat menonton televisi di komputer dengan mudah tanpa haris memnonton dengan
pesawat televisi.
http://www.anneahira.com/tv-streaming-indonesia.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar